Kamis, 03 April 2014

Surat Untuk Bapak Menteri Pendidikan

Assalamu'alaikum Wr. Wb. pak. Semoga bapak baik-baik saja dan semoga anak-anak bapak juga mendapat kesehatan juga. Kalo boleh tahu pak, bapak ini orang Muslim atau bukan ? Soalnya kalo menjawab Salam dari seorang Muslim lainnya, wajib dibalas pak. Coba bapak balas salam dari saya. Yaaa, selamat pak, anda benar. Anda mendapatkan uang tunai sebesar satu juga rupiah, pajaknya 200%. Maaf pak, saya ngomongnya lancang, saya baru pertama kali ngirim surat resmi untuk orang penting seperti bapak. Saya hanya pernah ngomong kepada Bapak Mantri untuk disunat pak.

Sesuai surat yang saya ajukan ini, saya ingin membahas tentang Kurikulum yang sedang bapak berikan untuk angkatan saya pak. Yaitu Kurikulum 2013. Menurut saya pak, Kurikulum yang bapak berikan sekarang ini sudah cukup baik pak, sehingga ketika saya mendengar kalau pelajaran Matematika, berjumlah 7 jam pelajaran tiap minggu pak, saya langsung kejang-kejang di WC pak. Kalau dikalkulatorkan, 1 jam pelajaran disekolah saya itu berkisar 45 menit. Kalau dikalikan 7, maka 45 x 7 = (Ayo pak, dihitung pak). Belum lagi beberapa pelajaran yang ditambah jam pelajarannya pak, apakah bapak tidak kasihan melihat otak siswa tahun ini semakin lama semakin mengecil ? 

Ngomong-ngomong soal penjurusan, yang kelas 1 SMA sudah masuk penjurusan IPA/MIPA atau IPS/SOSIAL saya ada pendapat positif dan pendapat negatif. Bapak mau pendapat negatif duluan , atau positif duluan ? Oke, karena bapak hanya diam, saya akan memberi tahu tentang pendapat negatif dulu. Pendapat negatif saya sekarang adalah saya merasa sangat tertekan ketika langsung penjurusan pak, saya langsung diajarkan pelajaran MIPA secara mendalam tanpa pemanasan, ibarat kalo BAB pak, kita harus buka celana dulu baru bisa BAB, kalo nggak kita akan kewalahan terhadap orang banyak pak. Sementara yang positifnya adalah, saya positif pusing setelah mendengar kabar kalo saya mendapat giliran kurikulum baru.

Saya merasa kasihan kepada diri sendiri dan teman seangkatan saya. Kami lahir pada tahun 1998 yang ada insiden Krisis Moneter, tahun kelahiran kami penuh perjuangan pak, saya yang pada waktu itu, baru lahir udah demo untuk turunkan harga sembako pak, bayangkan perjuangan saya pak. Sesudah itu, kami dikenakan Paket Ujian SMP sebanyak 30 PAKET, dan itu PERTAMA KALINYA di INDONESIA pak. Saya makin sedih untuk sekarang ini karena kami mendapat kabar bahwa kami adalah kelinci percobaan untuk Kurikulum Baru pak. Dan lebih sedihnya lagi, pesawat Malaysia Airlines jatuh entah kemana, mungkin jatuh ke hati bapak, coba cek lagi pak, BONGKAR BONGKAR BONGKAR, Minum T*P C*FEE, Kopinya orang Indonesia.

Demikian surat ini saya sampaikan. Semoga hari-hari bapak menyenangkan. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata, semoga bapak memberi nilai 100 pada surat ini. Apabila ada kesalahan kata, ingatlah pak, Kesempurnaan hanya Milih Allah dan Andra n' Bekbon. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Jika Bapak Menteri emang baca surat ini, bilang aja Vebri udah ganti nama menjadi Mpeb. Terima Kasih.

4 komentar:

  1. Kurikulum emang sering ganti-ganti seiring pergantian Menteri Pendidikan, entah karena pengen memajukan pendidikan atau sekedar 'meninggalkan jejak' di jabatan yang diembannya. Mudah-mudahan karena yang pertama, sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi kurikulum yg sekarang makin ribet bro

      Hapus
  2. Dibalik itu semua pasti ada tujuan yang baik, salah satunya memajukan pendidikan
    Ntar kalo kamu udah kuliah dan matang dalam sebuah pandangan pasti paham kok, :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, ya begitulah. tinggal jalanin aja apa yang ada

      Hapus

Pembaca Yang Baik akan selalu memberi komentar yang baik