Senin, 16 Maret 2015

Fenomena Pomade

Sebelumnya, maaf gue udah jarang nge-blog sekarang, dikarenakan tugas dan ulangan harian yang begitu menyiksa batin para siswa disekolah gue. Oke, sesuai judul gue akan menceritakan fenomena pomade yang terjadi dilingkungan sekitar gue.

Sebelum itu, gue mau ngasih sedikit info tentang pomade.


1. Mpeb, Apa itu Pomade ?
Pomade adalah segumpal minyak rambut yang telah dikeraskan sehingga memadat. Pomade ini "mungkin" sudah sekitar seabad yang lalu sudah dipakai oleh orang luar.

2.Fungsi Pomade itu apa Mpeb ?
Nah, fungsinya sama seperti gel rambut yang dijual dipasaran. Yaitu untuk membentuk rambut sehingga menjadi lebih kece dan cewek-cewek mondar-mandir buat ngeliat lo.

3. Cara makenya gmana sih ?
Ambil sedikit pomade, kira2 ruas pertama jari telunjuk. Lalu usap pada kedua telapak tangan dan ditempelkan deh dirambut. Agar lebih kuat, usapkan pada rambut yang kering. Tapi resikonya lo bakalan ngabisin waktu 15 menit buat menata rambut lo.

4. Cara ngedapetinnya dimana ? Berapa harganya ?
Pomade biasanya tidak ada di departement store. Biasanya pomade dijual di barbershop, dan di distro dekat rumah lo. Tentang harganya, pomade yang gue pakai sekarang harganya 3 Dollar atau sama dengan Rp. 120.000,- . Iya, gue tau apa yang ada dipikiran lo. Gue juga nggak tau kenapa dari 3 Dollar hingga melonjak hingga lebih dari Rp. 100.000.

Nah, itu adalah beberapa informasi tentang pomade. Sekarang gue bakalan menceritakan fenomena pomade yang terjadi di lingkungan SMA Negeri 1 Pontianak.

Dimulai dari gue tahunya keberadaan pomade. Awalnya ada temen gue yang akan pergi ke luar kota (gue lupa kemana) dan ada seorang temen gue mesen pomade disana. Ehh, ternyata ada lagi yang mesan sama dia. Mereka berdialog (lewat grup Instan Messaging) dan bersepakat bahwa temen gue yang keluar kota nggak mau beliin karena uangnya ntar habis. Iya, dia memang dermawan. Lalu setelah baca dialog mereka, gue search di Google dan nyari apa itu pomade lewat Google Gambar. Ternyata yang gue temukan ada tabung pipih yang didalemnya terdapat benda (gue waktu itu nggak tau benda itu keras). Udah itu gue abaikan deh tentang hiruk pikuknya pomade.

Beberapa bulan kemudian, gue masuk kelas baru dan sekelas sama temen gue yang kelas 10 yang mesan pomade. Gue akui, rambutnya memang keren, klimis klemes klepek-klepek gitu. Gue ? rambut gelandangan yang nggak makan 3 hari. Dikelas, mereka ngomongin tentang pomade dan jenis-jenisnya. Sampai ada 1 orang yang bawa sisir kemana-mana. Gue jadi penasaran gmana make pomade itu.

Setelah sekolah, liburan untuk lebaran pun dimulai. Semua pada nyiapin pakaian, sepatu, wajah, badan, rambut, hati. Gue waktu itu masih ngorok tidur siang saking santainya. Gue nggak peduli sama penampilan waktu itu. Semakin mendekati lebaran, gue makin penasaran dengan pomade. Jadilah gue ke barbershop (biasanya ke pangkas rambut) buat memperbaiki muka gue yang hancur dengan rambut yang kece abis. Selesai dicukur, gue nanya pomade yang ada dibelakang kasir. Dia bilang harganya 120.000. Gue nggak tau yang mana yang bagus, jadi gue ambil aja yang item.


Nah, yang buat gue bingung waktu itu adalah kakak kasirnya nyaranin buat beli pomade yang satunya lagi. Sekali lagi, gue lupa namanya apa. Dia bilang pomadenya bisa tahan 3 hari. Bisa hilang kalo pakai air hangat bisa hilang. Harganya 10.000 lebih mahal daripada Barbers. Dan gue baru tau sekarang kalo itu adalah merek murrays. 
Karena waktu itu gue masih bego-bego tentang masalah rambut, gue beli yang paling murah meriah. Jadilah gue nenteng pomade barbers kerumah dan berbangga hati memakainya. Seketika gue jadi merasa (sedikit) lebih ganteng dari biasanya. Rambut mengkilap mempesona dengan sedikit sentuhan lembab pada rambut yang membuat rambut nggak gondal-gandul ketika berlari kesana-kemari.

Tak lama kemudian, musibah muncul. Disekolah ada razia rambut. Jadi waktu itu rambut gue lagi panjang yang kalo disisir ke belakang seperti sosok sonic dalam bentuk manusia. Iya, menyeramkan. Terus waktu gurunya datang dengan senjata lengkap beramunisi, gue rapi2in deh rambut gue jadi kayak pak de di jawa. Potongannya nggak nanggung-nanggung, pony gue habis dipapas. Rambut gue berantakan. Sebelah kanan lebih tinggi dibanding disebelah kiri. Rambut belakang gue nggak beraturan.

Hasil dari Maha Karya guru gue itu sungguh menakjubkan. Gue sampe pake kopiah selama 2 minggu disekolah. Kenapa gue nggak motong rambut selama 2 minggu ? Karena gue tau, kalo gue ngerapiin pas hari itu juga, gue bakalan dibotakin sama abang cukur rambut. Mending botak berotot, ini udah botak, item, kurus, hidup pula.

Nah, setelah itu ada temen sekelas gue yang katanya mau beli pomade buat nyoba-nyoba. Gue saranin dia supaya beli pomade lokal aja. Nah, kebetulan ada orang di Facebook jual pomade lokal tersebut. Mereknya dirahasiain yah. Jadilah gue invite BBM-nya dan tanya menanya. Hasilnya, dia membeli yang medium strong. Nggak kuat, nggak lemah, tetapi agak mengkilap. Namun, baunya nggak enak dicium. Harganya, 60rb doang. Tapi menurut gue, itu udah mantap banget. Bahan alami dengan harga murah dan berkualitas.

Setelah datang pomadenya, temen gue langsung bawa ke sekolah (mungkin buat pamer). Alhasil, semua laki-laki berebut nyoba pomadenya. 

Semakin hari, semakin menjadi. Sampe temen gue bawa sisir dan cermin buat ngurusin rambutnya yang udah kece abis. Gue juga nggak mau ketinggalan dong. Gue bawa sisir yang dapetnya dari hasil nyolong salahsatu hotel. Maklum, orang kaya, 

Mungkin cuma sampai disitu yang gue bisa ceritain. Sekarang, kalian tahu kan apa itu Pomade ? 
Kalo gue cerita lebih panjang lebar, itu udah bukan fenomena pomade lagi. Tapi pemakaian pomade oleh Mpeb.

Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca Yang Baik akan selalu memberi komentar yang baik