Afi Nihaya Faradisa, something wrong with her?

Akhir-akhir ini kita terendus kabar bahwa ada seorang saudara kita memposting tulisan di dalam wall facebooknya yang sangat viral di media massa dan media sosial. Gak perlu gue cantumin tulisannya di sini, kalian bisa melihatnya di google. Intinya, tulisan yang ia publikasikan tersebut menyimpan makna toleransi yang harus kita pegang teguh untuk kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini, juga kritis dalam segi pemikiran.

Setelah viral di medsos, terendus lagi kabar bahwa tulisan yang ia muat adalah hasil dari plagiarism.

Salahkah melakukan plagiarism? SALAH!!!


Gue katakan dengan tegas SALAH! Seorang penulis yang baik tentunya melahirkan sesuatu yang orisinil dan tidak melakukan tindakan ini. Ini bagai suatu aib bagi penulis apabila terdapat kecurangan seperti ini. Namun, gue tanya, apakah dulunya Afi ini adalah seorang penulis sebelum tulisannya tersebut viral? Gue rasa enggak tuh.

Terlepas dari benar tidaknya plagiarisme yang dilakukan olehnya, gue akan beri applause untuknya karena berani mengungkapkan uneg-unegnya tentang betapa bobroknya Indonesia saat ini. Bobrok karena nyaris terpecah belah karena kata-kata provokator jahanam. Gue aja belum berani mengungkapkan pemikiran gue tentang Indonesia saat ini. Dan apabila gue mengungkapkannya, percayalah, SELURUH AKUN MEDSOS GUE BAKAL TERKENAL, BUKAN KARENA PUJIAN, TAPI KARENA CACI MAKIAN.

Gue memang nggak menganjurkan untuk melakukan plagiarism, enggak. Gue yang juga sebagai penulis amatir (diam-diam gue juga menulis karya, ehe) akan murka apabila karya gue diplagiat. Tapi masalahnya adalah penulis yang ia tiru karyanya belum pernah gue lihat muncul. Apakah benar atau tidak, tapi gue yakin si Afi ini berniat baik terlepas dari tindakan plagiarismenya.

Nah, bangsatnya lagi, orang-orang gila itu, yang tidak berani muncul di publik, medsos, yang tidak pernah berkarya sama sekali, yang dengan beraninya menghina Afi ini dengan kata plagiarism malah koar-koar di medsos.

EHH LU BISA BERANI NGGAK MENULIS KEK GITU DENGAN AKUN ASLI LU? DENGAN NGGAK MENYEMBUNYIKAN IDENTITAS ASLI LU? GUE JUGA NGGAK YAKIN LU BAKAL BERANI BERARGUMEN WALAUPUN ITU HASIL TIRUAN DARI KARYA ORANG LAIN. APALAGI DARI HASIL PEMIKIRANMU YANG CETEK ITU. PREEETTTT!!!

Memang tidak salah, mengkritik walaupun lu sendiri tidak berkarya. Seorang artis yang baik juga akan menerima kritik itu dengan baik. Contohnya saja pengkritik film, apakah pengkritik itu seorang sutradara? nggak semuanya kurasa, malah kebanyakan belum pernah menyentuh ranah kesutradaraan. Tapi apakah sutradaranya malah bilang "Ehh, lu bisa nggak buat film kayak gue, beraninya cuma ngehina dan mengkritik doang." Nggak pernah kan?

Tapi yang gue bicarain di atas adalah kritik, bukan caci maki. Seenggaknya kalo lo nggak bisa berkarya, cobalah buat kritik yang membangun, bukannya bilang "Wah, ini plagiat. BOIKOT AJA AKUN FACEBOOKNYA." Itu nggak akan menyelesaikan masalahnya jirrr.

Untuk saudara Afi, jangan pernah berhenti menulis. Hiraukan segala komentar negatif yang ditujukan kepadamu. Lu menulis apa yang lu mau tulis, bukan yang orang lain ingin baca. Tulisan lu menginspirasi banyak orang termasuk gue yang entah kapan dengan berani membuat tulisan yang sensitif. Banyaklah berdiskusi dengan teman sejawatmu agar pemikiranmu luas dan terhindar dari tindakan plagiarism.

Untuk yang koar-koar komentar negatif, ayo sini. Coba berkarya dikit, enggak apa-apalah cuma megang botol yang diisi beras gitu lalu dikocok-kocok buat ngamen, seenggaknya lo berani tampil didepan publik dan tidak mengandalkan buzzer bangsat itu buat koar-koar. Komentar di akun facebook dan postingan gue sesuka hati lo. Beruntung gue ladeni, kalo enggak yaudah. BAHAHAHA.

Btw, gue nulis ini no editing. Nggak ada kata-kata yang gue buang. Cuma perbaiki typonya wae.

Matur Nuwun.