Rabu, 28 Mei 2014

OSN Pertama Gue Part 2

Lanjutin cerita yang kemarin yah.

Setelah beberapa hari gue nyantai-nyantai, gue dapat kabar kalo ada latihan Intensif selama 3 hari berturut-turut dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore. Sialan, mampus gue. Kayaknya otak gue nggak bakalan punya kekuatan menangkap materi segitu banyaknya. Kabar baiknya, gue dijamin makan sama pembinanya. Yeeeaaaaahhhhhh. Akhirnya kita selamat perutku.

Sementara itu, gue baru ingat kalau ada ulangan harian Geografi dan Bahasa Inggris. Oh sialan. Berarti gue harus ikut susulan.

Hari latihan intensif tiba. Gue pertama ke kelas gue minta restu temen-temen supaya otak gue nggak bocor. Alhamdulillah mereka nggak ngijinin. Gue miris banget. Minta izin gu
ru Geografi dan guru Bahasa Inggris gue. Mereka ngijinin. Oh Maann, berarti memang harus susulan. Yaudah, nggak apa2. DEMI MAKANAN.

Gue masuk ke ruang lab, yang datang ternyata ramai. Udah siap2 ngeluarin apa yang bisa mereka tangkap. Gue ? Cuma celingak celinguk didepan pintu nggak tau harus ngapain. Masuk dengan culun bersama 2 orang temen sekelas gue, Willy dan Haikal. Willy masuk OSN Matematika karena kekuatan penghancur rumus yang dimilikinya nggak perlu diragukan lagi. Haikal masuk OSN Biologi yang mau jadi Dokter memang pantas masuk OSN Biologi. Gue ? Masuk Informatika pengennya punya istri banyak.

Disini gue banyak berlatih soal. Dari yang susah sampe yang susah banget. Nggak ada mudahnya. Gue ditemani 3 orang temen Informatika dan 1 orang gila Matematika Willy. Entah mengapa si Willy ini enteng banget ngerjain soal Informatika gue. Gue nggak rela soal gue dijawab Willy.

Gue juga disini kebanyakan main daripada belajarnya. Banyak bersenda gurau bersama teman-teman sampai akhirnya waktu makan tiba. Yeaayyy. Kita berhasil menahan maut ini perutku. Sebelumnya, gue dikasih kertas, mau lauknya apa. Gue seneng banget. Gue isi Ayam Bakar, dan berbagai lauk lainnya. Kami sholat dulu karena memang sudah waktunya. Setelah itu langsung MAKAN.

Gue langsung cepat2 naik ke atas buat ngambil nasi yg gue pesan. Bungkusnya gede banget. Gue senang. Gue buka, isinya memang beneran Ayam Bakar dan Nasi Segunung. Nasinya mungkin 2 kepal tangan gue. Banyak banget. Sebelum makan, gue ngambil 2 gelas air dulu supaya nggak keselek. Bismillah. Gue makan sampe mata gue berair saking panasnya tuh nasi. Sampe akhirnya gue nggak bisa bergerak sama sekali saking kenyangnya. Beberapa kali gue mau kentut didalam ruangan, tapi takutnya bau dan ampasnya juga ikut keluar. Oh Tuhan, inikah yang namanya Maut ?

Selesai latihan Intensif gue pulang lebih awal, jam setengah 5. Sampe dirumah jam 5 kurang 15 menit. Dan disaat itulah gue langsung tertidur saking capeknya otak.

Latihan Intensif kedua juga seperti diatas, bedanya yang kedua lauknya Ayam Kremes dengan nasi cuma buat 2 kali telan dan juga sudah tertempel daftar yang masuk OSN dari berbagai sekolah dipintu kelas. Kenapa dikelas SMA 1, karena setiap tahun SMA 1 menjadi tuan rumah OSN tingkat kota. Gue lihat dan keliling2. Gue dan 3 orang teman masuk diruangan sekian kelas 11 IPA 5 kalo nggak salah. Bang David nggak bisa ikutan latihan intensif kedua karena dia sedang ikutan lomba Presentasi di Untan.

Latihan Intensif ketiga sama seperti yang ke 1, makan lauknya ditentukan pembina dengan memberi beberapa pilihan. Gue ambil yang ada tempe, tahu, dll. Gue takut kalo ngambil yang lauknya Ayam Panggang sama seperti hari pertama.

Lomba dimulai besok harinya, dan gue masih asik nulis dan main laptop. Iya, gue tau kalo gue memang rajin, tapi nggak segitunya kali. Saat datang ke sekolah, kami disuruh memakai baju khas SMAN 1 Pontianak, yaitu baju kotak2 celana biru. Saat sampai disekolah, ternyata sudah ramai siswa lain yang ikut. Gue juga ketemu sama temen lama SMP dan juga *ehm Mantan. Gue duduk di selasar Mushola dan sambil mengingat apa yang gue ingat.

Jancuk, tekanan batin yg gue terima berat banget. Selain harus mengharumkan nama sekolah, gue juga ketemu sama siswa Immanuel dan Santo Petrus dan masih banyak yang lain yang kelihatan jauh lebih pintar daripada gue. Setelah dimulai, gue duduk disamping anak SMP, gak tau SMP berapa tapi gue kasihan melihat dia, kebingungan. Gue ? 10 menit terakhir aja gue ngantuk2 dan jawab soal cuma 21 soal dari 50. Gue memang jenius. Bahkan dalam mengerjakan 1 soal, gue sempat amnesia. Di soal itu ditanyakan seseorang ingin memakai pakaian untuk bekerja, dimulai. Diketahui ada celana, baju, kolor dll. Ditanyakan berapa kemungkinan yang mungkin. Dan gue lupa apa arti dari celana. Sekali lagi "CELANA" Gue mikir beberapa kali untuk mendapatkan arti kata tersebut.

Beberapa minggu kemudian, pengumuman muncul. Gue seneng banget, karena gue bisa mendapatkan peringkat ke 35 dari lebih dari 60 peserta. Masih mending gue masih segitu. 3 temen gue, Hadi, Bang David, Bang Yodi mendapat peringkat yang lebih tinggi daripada gue. Hadi mendapat peringkat ke 8 kalo nggak salah, Bang David ke-7, Bang Yodi ke-30.

Yaahh, kegagalan ini sih salah gue juga karena nggak terlalu serius. Tahun depan gue bakalan serius menghadapi lomba dan menyiapkan mental gue supaya nggak anjlok ketika soal mulai dikerjakan.

1 komentar:

  1. Kegagalan adalah enjoy yang tertunda -Supri, 23 tahun, Tukang Gorengan
    Lomba nggak cuma masalah skill, mental juga berperan besar bro. Semoga next bisa jadi juara.

    BalasHapus

Pembaca Yang Baik akan selalu memberi komentar yang baik