Kamis, 14 Agustus 2014

Tolong, Disini Gelap!!

Tolong, disini gelap. Setetes cahayapun tidak sedikitpun mengenai bola mataku. Benar-benar gelap. Layaknya malam ditengah hutan yang tidak ada cahaya bintang dan juga rembulan. Tak ada sedikitpun penglihatan yang dapat diandalkan. Siapapun tolong beri penyinaran dimataku.
Kalau saja ada cahaya sekarang, aku pasti dapat melakukan hal kesukaanku sekarang. Sudah lama aku ingin melakukannya, yaitu bermain futsal bersama teman-teman. Sudah lama kami merencanakannya sekaligus temu kangen bersama teman SMA dulu. Salahsatu dari kami sudah membooking lapangan futsalnya untuk 2 jam yang dimulai pada pukul 10 malam. Susah sekali untuk mengumpulkan kami semua sampai akhirnya kami berkumpul bersama-sama. Memang butuh waktu yang lama, tapi itu tak masalah selama kami bertemu kembali. Tapi sekarang mungkin sedang malam dan listrik padam.

Ohh iya. Ponselku dimana? Bagaimana aku menemukannya sementara aku tidak melihat benda apapun disekitarku?  Yang kurasakan hanyalah kasurku yang empuk dan hangat. Oh iya, orang rumahku mungkin ada dirumah.

"Maaaa, apakah mama dirumah? Deeeekkk, tolong abangmu ini dek. Paaaa, tolong hidupkan generator listrik rumah Pa."

Disini sangat gelap, aku ingin bermain futsal bersama teman SMA. Ahh, mungkin mereka tidak ada dirumah sekarang.

Sial, lama sekali aku menunggu disini. Apakah tidak ada kerjaan lain selain berbaring dikasur sambil memejamkan mata? Oh, mungkin aku bisa tidur sementara waktu untuk menunggu listrik kembali menyala. Tapi aku rasa aku tidak mengantuk sama sekali. Aku sudah tidur cukup lama sampai badanku banyak yang sakit.

Oke, sudah kuputuskan untuk keluar kamar. Perlahan tapi pasti, aku menurunkan kedua kakiku dari tempat tidurku. Ohh, lantai disini dingin sekali. TAPI, kenapa rasanya seperti keramik? Bukankah lantai kamarku terbuat dari kayu yang di pernis menjadi lebih coklat, yang seharusnya hangat? Mungkin sekarang lagi musim dingin. Biarkan sajalah. Yang penting aku ingin mengambil ponselku dahulu untuk mengecek apakah ada pesan yang masuk ke dalam ponselku.

Ahh, kenapa begini? Susunan kamarku tiba-tiba berbeda dari biasanya. Biasanya setelah aku turun dari tempat tidur dari sebelah kanan, aku langsung memegang ganggang pintu lemari kamarku. Tapi sekarang yang ada sepertinya tembok yang polos. Aku tetap berjalan menuju meja belajarku yamg biasanya tempat untuk meletakkan ponselku. Tidak ada satu bendapun yang dapat kusentuh disini. Malahan aku seperti tertahan oleh sebuah benda. Ahh, kenapa semuanya tiba-tiba berubah? Mungkin aku harus keluar kamar untuk menemukan orang tuaku. Aku sudah lama berdiam diri. Mungkin mereka sudah kembali kerumah.
Aku tersandung sesuatu, sewaktu aku mau keluar kamar, kakiku tertahan oleh kaki kasurku. Kalau kalian ingin tahu rasanya, seperti orang bodoh yang tercebur ke tepi parit karena tersandung batu. Sakit sekali rasanya.

"Naakkk, kamu kenapa jatuh dari kasur? Lebih baik kamu istirahat saja Nak." Nahh, itu suara Mama.

"Ma, dimana aku sekarang Ma? Kenapa ada benda yang menarikku disekitarku? Kenapa lantai kamarku tiba-tiba jadi dingin begini? Dimana lemari dan meja belajar kamarku? Sekarang sudah jam berapa Ma?"
"Kamu sedang dirumah sakit nak. Kamu mengalami kecelakaan sewaktu pergi ke lapangan futsal tadi. Motormu rusak parah nak. Matamu tidak berfungsi lagi."

Tunggu, kenapa Mama terdengar terisak-isak?

Aahhhhh, Aku baru ingat, sewaktu mau pergi ke lapangan futsal, dan mau berbelok kearah kanan, tiba-tiba orang dari sebelah kananku melesat laju menuju lurus kedepan. Sialnya, dia menabrak motor ninjaku, sehingga aku terjatuh terpontang-panting. Lalu aku tidak ingat lagi kejadian setelah itu.

TAPI?
AKU BUTA? SELAMANYA?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca Yang Baik akan selalu memberi komentar yang baik