Minggu, 20 Juli 2014

About Lailatul Qadr

Assalamu'alaikum wr. wb. ya akhi wa ukhti.

Yaelaahh, sok-sokan banget sapaan gue tadi yah ?

Naahh, kemaren gue udah ngeluncurin postingan tentang Amalan-Amalan Mainstream Di Bulan Ramadhan, sekarang seperti judul yang diatas, gue bakalan menjelaskan tentang Lailatul Qadr. Nih, gue jelasin dulu apa definisinya.



Sebelumnya, maaf banget karena udah telat banget karena udah ngeluarin postingan yang telat banget, banyak urusan sih. Maklum, orang sibuk.
Menurut bahasa gue yang acak kadul, Lailatul Qadr itu adalah 10 malam terakhir di bulan suci ini. Bukan berarti 10 malam itu termasuk. Tetapi 10 malam ganjil terakhir (21, 23, 25, 27, 29). Dan itu tidak semua termasuk. Malam Lailatul Qadr itu adalah salah satu dari tanggal tersebut yang Baginda Rasulullah SAW pun tidak mengetahui kapan malam Lailatul Qadr itu jatuh. Apalagi gue yang bego, tolol, sinting. Mungkin kalo gue tahu, seluruh umat muslim akan unjuk rasa didepan rumah gue supaya ngasih tau kapan malam Lailatul Qadr jatuh.

Keistimewaannya pun nggak tanggung-tanggung broh/sist. Pada malam itu, para Malaikat akan turun ke bumi. Malam itu juga sama seperti dengan 1000 bulan. Bukan berarti bulannya terlihat ada seribu, tetapi mungkin itu masalah waktunya. Kalo dihitung-hitung, 1000 bulan berarti lebih dari 70 tahun kita hidup. Bayangin kalo lo bertasbih, memohon ampun kepada Allah SWT, dan bersalawat kepada Baginda Rasulullah SAW, itu pahalanya sama dengan lo hidup 70 tahun dengan menghabiskan waktu tersebut dengan ibadah biasa.

Dalam riwayat hadist lainnya (Sorry nggak tau), katanya semua makhluk hidup termasuk tanaman, hewan, gunung, tanah, bahkan langit bertasbih kepada Allah SWT. Tau kan kalo kita nggak mau bertasbih kepada Allah, berarti kita lebih rendah dari makhluk hidup yang tersebut.

Begini sob, kita ini termasuk umat terbaik. Kenapa yang terbaik? Karena kita dibimbing oleh Rasulullah SAW. Oh iya, gue mau kasih tau perbedaan antara Hamba sama Umat. Kalo Hamba, itu urusannya dengan Allah SWT, kalo umat, itu urusannya dengan Nabi & Rasul. Umur kita memang pendek, umur 70 tahun aja udah jarang. Tapi kita diberi bonus oleh Allah SWT. Ya ini, Bulan Suci Ramadhan serta kenikmatan yang ada didalamnya. Umat terdahulu memang umurnya panjang-panjang, tapi apakah mereka juga dapat kenikmatan seperti kita ? Itu gue nggak tau dapat atau nggak. Sorry.

Menurut beberapa sumber, memang pahala kita paling banyak dari para umat terdahulu kita. Bayangin deh, kita nggak ketemu Rasulullah SAW aja kita udah cinta dan rindu kepadanya. Apalagi kita ketemu ? Nah, berbeda dengan umat yang hidup pada zaman Rasulullah SAW. Mereka memang pahalanya lebih sedikit dari kita, tetapi Istiqomah mereka jauh lebih besar daripada kita karena mendapat bimbingan langsung oleh Rasulullah SAW.

Apakah kita sudah puas dengan amalan kita yang gini-gini aja ? Merasa sudah cukup untuk masuk Surga ? Lo bayangin dosa lo yang telah lalu. Dosa besar maupun kecil. Memang Ramadhan ini dapat menghapuskan dosa yang kecil, tapi nggak mempan ama dosa yang gede. Dosa gede hanya dapat ditawar dengan Taubat Nasuha. Yaitu Taubat yang sebenar-benarnya Taubat. Yuk, mari kita rubah sikap kita. Tingkatkan ibadah kita pada malam-malam terakhir ini agar kita menjadi umat terbaik. Jangan lupa selalu menjaga Shalat 5 waktu dan sering membaca Qur'an. Barangsiapa yang mendekati akhir bulan Ramadhan merasa biasa-biasa saja atau malah girang-girang loncat pagar, merugilah mereka.

Segitu saja postingan dari gue, mohon maaf kalo ada kesalahan, dan memang kalo ada kesalahan, mohon diberitahukan di kolom komentar. In Shaa Allah gue akan mencari tahu infonya terlebih dahulu, lalu gue ubah. Dan masih dipersilahkan untuk mencopas tulisan ini dan dibagi-bagikan kemana-mana.

 “Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari & Muslim)

Terima Kasih atas Perhatiannya, Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca Yang Baik akan selalu memberi komentar yang baik