Jumat, 31 Januari 2014

Kematian ! (Hanya sebuah pesan, bukan karya Sastra)

Mati.
Mungkin ditelinga kalian ketika mendengar kematian adalah hal yang biasa.
Sesuatu yang sudah menjadi makanan sehari-hari.
Hal yang tidak membuat kalian gelisah.
Tapi tidak buat saya.
Setiap mendengar kata MATI, saya langsung gugup.
Gugup tentang apa yang ingin dilakukan.
Apa yang ingin dilakukan mungkin sia-sia.
Saya takut.
Takut akan membuat kesalahan kepada orang lain.
Dan ketika kita dipanggil ke alam yang berbeda, kita diminta pertanggung jawaban.
Diperlihatkan dosa kita.
Dosa yang pernah kita perbuat kepada orang yang kita kenal dan maupun orang yang tidak kita kenal.
Takut akan hutang yang belum terbayar.
Di stop menuju pintu kebahagiaan ketika tinggal 1 langkah menuju kesana karena hutang yang belum kita bayar.
Takut akan janji yang sudah diingkari.
Janji kepada orang lain yang mengajak kita untuk melakukan sesuatu yang baik.
Dan janji adalah hutang.
Berarti harus dibalas.




Kalian tidak akan tahu kapan Tuhan akan mengambil nyawa kita.
Mengambil nyawa orang yang belum siap dengan alam lain.
Alam yang diselimuti oleh kegelapan, kesepian, dan kesendirian.
Kematian adalah rahasia Tuhan.
Siap ataupun tidak siap, kalian harus menghadapinya.
Menghadapi kematian yang mengintai kapan saja.
Tanpa sempat meminta maaf kepada orang lain.
Membayar hutang yang belum terbayar.
Menepati janji yang terinkar.
Melakukan hal yang baik selayaknya manusia baik pada awalnya.

Awal masuk ke Dunia.
Kita hanyalah sesosok makhluk.
Makhluk yang lemah, tidak tau menau tentang apa yang terjadi didunia.
Makhluk yang suci, bagaikan kertas HVS yang tidak bercampur kotoran dan tinta.
Yang kemudian tercampur kotoran dunia.
Kotoran yang sangat gelap, jahat.
Yang membuat manusia terjerumus.
Terjerumus kedalam kegelapan yang menuju ke alam kegelapan pula.
Beruntung dia yang sudah bertaubat.
Memohon ampun kepada Tuhan.
Hidup sejahtera di alam sana.

Lalu bagaimana dengan kita ?
yang terlalu banyak melakukan dosa.
Yang seluruh tubuh dibalut oleh pedihnya dosa.
Dosa yang akan membuat kita jatuh lebih dalam.
Jatuh ke kemaksiatan yang merajalela.
Yang sudah melukai orang lain.
Dosa yang sudah menusuk hati orang lain
tanpa kita sadari
Membuat Tuhan marah dan kecewa
karena menciptakan kita.
dari sebutir sperma yang menang dalam perlombaan
dengan sperma lainnya.
Dan yang ternyata yang terjadi adalah
kita durhaka kepada-Nya.
Tidak melakukan ibadah kepada-Nya
Tidak berbuat baik kepada sesama.
Sering membunuh hewan dan melukai tanaman.
Tanpa alasan yang jelas.

Lalu, apa yang harus kita lakukan ?
Setelah kita dipanggil ke Alam yang berbeda ?
Beribadah ?
Berbuat baik ?
Tidak membunuh ?
Tidak melukai ?
Tidak berbuat jahat ?
TERLAMBAT !
Walaupun berteriak meminta ampun
sampai tenggorokkan pecah
Sudah terlambat melakukan itu.
Kenapa tidak melakukannya ketika masih hidup ?
Takut akan keadaan alam yang berbeda dari bumi
Kenapa takut ?
Kenapa tidak takut akan berbuat dosa ?
Kenapa tidak takut akan Tuhan yang melihat kita dimana saja ?
Kenapa tidak mencintai Tuhan ?
Jangan-jangan, kita tidak bisa mencintai diri kita sendiri
Apalagi mencintai Tuhan kita sendiri.
Tuhan yang menciptakan kita.
Menyayangi kita
Memberi makan kita
Memberi kecerdasan kepada kita.

Ingatlah, kematian itu bisa datang kapan saja. Jujur, gue takut akan kematian, gue siap dicabut nyawa kapan saja, bahkan sekarang. Tetapi, gue lebih takut akan amarah Tuhan. Yang tidak dapat menerima ampun dari hambanya. Karena sudah terlalu banyak melakukan dosa. Tapi yang gue percaya, Tuhan itu Ar- Rahman dan Ar-Rahim, Maha Pengasih dan Penyanag. Maka dari itu, memohon ampunlah kepada Tuhan, selagi Tuhan masih membuka pintu maaf dan ampun kepada hambanya. Sebelum pintu ampun sudah tertutup rapat-rapat. Ini hanyalah sebuah pesan, bukan karya sastra.

2 komentar:

  1. bener nih. kematian emang gak pasti. dan semua orang juga pasti mati. berusahalah sebaik mungkin mengamalkan ajaran agama dan kepercayaannya

    BalasHapus

Pembaca Yang Baik akan selalu memberi komentar yang baik